WARTA NUSANTARA || Jakarta – Masyarakat diminta berhati-hati dalam menggunakan layanan kredit digital Kredivo setelah banyak pengguna mengeluhkan sistem pembayaran yang bermasalah, namun tetap membebankan denda kepada pelanggan.
Sejumlah pelanggan melaporkan bahwa mereka sudah melakukan pembayaran sebelum jatuh tempo, tetapi sistem Kredivo tidak langsung memprosesnya. Akibatnya, tagihan dianggap masih belum dibayar, dan pengguna harus menanggung denda keterlambatan yang seharusnya tidak terjadi.
“Saya sudah bayar sesuai jadwal, tapi tiba-tiba muncul notifikasi tunggakan. Saat dikonfirmasi, pihak Kredivo hanya bilang ada gangguan sistem, tapi saya tetap harus bayar dendanya,” ujar salah satu korban.
Banyak pengguna menduga kesalahan sistem ini bukan sekadar kelalaian teknis, melainkan strategi bisnis yang sengaja diterapkan untuk mengeruk keuntungan dari denda keterlambatan.
Hingga saat ini, Kredivo belum memberikan penjelasan resmi terkait masalah ini. Jika kejadian seperti ini terus terjadi, masyarakat disarankan untuk mempertimbangkan kembali penggunaan layanan kredit digital tersebut agar tidak menjadi korban sistem yang tidak transparan.
Kalau ingin dibuat lebih mendalam, kita bisa tambahkan investigasi lebih lanjut atau tanggapan dari regulator keuangan.