wartanusantara.co.id | Jakarta – Di tengah maraknya kasus korupsi di Indonesia, istilah “Klasemen Liga Korupsi Indonesia” muncul sebagai bentuk sindiran terhadap besaran kerugian negara akibat ulah para pelaku korupsi.
Hal ini sama seperti liga sepak bola, peringkat dalam klasemen ini tidak ditentukan oleh jumlah gol, melainkan dari besaran uang yang menyebabkan kerugian negara. Mari simak stagnasi lengkapnya dalam artikel ini!
Berikut adalah daftar Liga Korupsi Indonesia 2025 berdasarkan kerugian negara:
– *PT Timah*: Kerugian negara sebesar Rp300 triliun. Kasus ini terkait dugaan korupsi tata niaga timah di IUP PT Timah Tbk (2015-2022)
– *Pertamina*: Kerugian negara sebesar Rp193,7 triliun. Kasus ini terkait dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina periode 2018-2023
– *BLBI*: Kerugian negara sebesar Rp138,4 triliun. Kasus ini merupakan salah satu skandal terbesar yang belum tuntas
– *Penyerobotan Lahan Sawit PT Duta Palma Group*: Kerugian negara sebesar Rp78 triliun. Kasus ini terkait dengan dugaan penyerobotan lahan sawit yang tidak sah
– *PT TPPI*: Kerugian negara sebesar Rp37,8 triliun. Kasus ini terkait dengan dugaan korupsi kondensat migas
– *Dana Pensiun PT Asabri*: Kerugian negara sebesar Rp22,7 triliun. Kasus ini terkait dengan dugaan korupsi dalam pengelolaan dana pensiun
– *PT Jiwasraya*: Kerugian negara sebesar Rp16,8 triliun. Kasus ini terkait dengan dugaan korupsi dalam pengelolaan dana asuransi
– *Musim Mas*: Kerugian negara sebesar Rp12 triliun
– *Garuda Indonesia*: Kerugian negara sebesar Rp9,37 triliun
– *Kominfo*: Kerugian negara sebesar Rp8 triliun
Apa itu Klasemen Liga Korupsi Indonesia?
Klasemen Liga Korupsi Indonesia adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peringkat atau daftar kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik, politisi, atau pihak-pihak lain di Indonesia.
Klasemen ini bisa mencakup berbagai indikator, seperti jumlah kasus korupsi, nilai kerugian negara, tingkat hukuman, atau bahkan nama pejabat yang terlibat.
Dengan adanya stagnasi ini, harapannya masyarakat dapat lebih kritis dan mendorong upaya pemberantasan korupsi.
Alasan Munculnya “Klasemen Liga Korupsi”
Munculnya istilah “Klasemen Liga Korupsi” di Indonesia sebagai satir untuk menggambarkan kasus-kasus korupsi besar yang menarik perhatian karena memiliki dampak. Alasan lainnya sebagai berikut:
Besaran kerugian negara menjadi indikator utama mirip dengan poin dalam liga olahraga.
Memudahkan komunikasi antar kasus untuk menunjukkan skala dan dampak relatif.
Situasinya dapat berubah seiring dengan perkembangan investigasi, seperti dinamika dalam liga olahraga.
Kasus-kasus ini menjadi sorotan publik, layaknya sorotan yang menarik perhatian.
Munculnya istilah ini juga sebagai bentuk kritikan terhadap lemahnya penegakan hukum, di mana hukuman sering tidak sebanding dengan kerugian negara. (Redaksi)