PMII UNIMED Hadir untuk Rakyat: Aksi Kemanusiaan Banjir di desa Maban Pasir

Pada tanggal 15 Desember 2025, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Negeri Medan (UNIMED) melaksanakan kegiatan penyaluran donasi kemanusiaan yang dihimpun dari masyarakat Kota Medan kepada masyarakat terdampak bencana banjir di Desa mabang pasir, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian dan tanggung jawab sosial PMII terhadap masyarakat yang menjadi korban dari ketidakadilan ekologis. Donasi yang disalurkan berupa kebutuhan pokok dan bantuan logistik darurat, sebagai ikhtiar meringankan beban warga yang terdampak langsung oleh bencana yang sejatinya dapat dicegah apabila tata kelola lingkungan dijalankan secara bertanggung jawab.

Bencana banjir yang melanda wilayah ini bukan semata-mata disebabkan oleh faktor alam, melainkan dipicu oleh aktivitas penggundulan hutan secara liar dan tidak terkendali, yang mengakibatkan rusaknya daerah resapan air serta hilangnya fungsi ekologis lingkungan.

Melalui aksi kemanusiaan ini, PMII Komisariat UNIMED tidak hanya hadir sebagai penyalur bantuan, tetapi juga menyampaikan sikap kritis terhadap praktik perusakan lingkungan yang terus dibiarkan dan pada akhirnya merugikan masyarakat kecil. Banjir di Garoga menjadi bukti nyata bahwa eksploitasi alam secara serampangan, khususnya penggundulan hutan ilegal, telah mengorbankan keselamatan dan kehidupan warga.

PMII Komisariat UNIMED menegaskan komitmennya untuk berpihak kepada rakyat dan kelestarian lingkungan, serta mendorong adanya tanggung jawab negara dan aparat terkait dalam menindak tegas pelaku penggundulan hutan liar dan memperbaiki tata kelola lingkungan hidup. Aksi ini sekaligus menjadi aktualisasi nilai keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan, yang menempatkan keadilan sosial dan keadilan ekologis sebagai bagian yang tidak terpisahkan.

Selain sebagai bentuk solidaritas, kegiatan penyaluran donasi ini juga menjadi ruang edukasi dan konsolidasi kesadaran ekologis, baik bagi kader PMII maupun masyarakat luas. PMII meyakini bahwa penanganan bencana tidak cukup berhenti pada bantuan kemanusiaan, tetapi harus disertai upaya advokasi, kritik kebijakan, dan perlawanan terhadap praktik perusakan lingkungan agar tragedi serupa tidak terus berulang di masa depan.

Dengan demikian, PMII Komisariat UNIMED menegaskan perannya sebagai organisasi mahasiswa yang konsisten hadir dalam krisis kemanusiaan sekaligus berani menyuarakan kebenaran, demi terwujudnya keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, dan keselamatan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *