Wartanusantara.co.id || Sumut – Pengamat media sekaligus Wasekjen Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Sumatera Utara, Arjun Hutagalung, mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi yang berpotensi memecah belah bangsa. Peringatan ini disampaikan menyusul masuknya Presiden Joko Widodo dalam daftar finalis *Person of The Year 2024* versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Ia menilai langkah ini sebagai bagian dari politik global yang sarat kepentingan negara-negara besar.
“Keputusan OCCRP ini, menurut saya, tidak lepas dari kebijakan Presiden Jokowi yang lebih banyak menjalin kerja sama strategis dengan China dibandingkan Amerika Serikat. Ini adalah tekanan politik yang harus kita sikapi dengan hati-hati,” ujar Arjun dalam keterangannya, Jumat (3/1).
Arjun juga menyoroti adanya potensi framing negatif yang sengaja dirancang untuk memprovokasi masyarakat dan menciptakan instabilitas di dalam negeri. Ia meminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang belum tentu benar.
“Serangan opini seperti ini sering digunakan untuk menciptakan ketegangan. Kita harus cerdas memilah mana informasi yang valid dan mana yang hanya bertujuan memecah belah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Arjun mendorong pemerintah untuk mengambil langkah tegas dalam menghadapi serangan opini internasional. Menurutnya, diplomasi media harus diperkuat agar citra bangsa tetap terjaga.
“Pemerintah perlu lebih aktif dalam melindungi nama baik bangsa. Jangan sampai isu-isu seperti ini melemahkan persatuan kita,” tutupnya.
Arjun berharap masyarakat tetap solid dan waspada terhadap upaya-upaya yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional. (red/sep)