Warta Nusantara ||Sibolga – Tapteng – Masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng) kini semakin cemas setelah mencuatnya kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah yang melibatkan petinggi PT Pertamina dan pihak swasta. Kasus yang diduga merugikan negara hingga Rp193,7 triliun ini mengungkap adanya praktik ‘pengoplosan’ minyak impor RON 90 menjadi RON 92 atau Pertamax.
Kekhawatiran warga semakin meningkat karena sejak beberapa waktu terakhir, muncul keluhan dari para pengendara yang mengalami gangguan pada mesin kendaraan mereka setelah mengisi BBM di sejumlah SPBU di wilayah Sibolga dan Tapteng.
Sejumlah pengendara di Sibolga mengaku merasa waswas dengan kondisi BBM yang mereka gunakan. Mereka khawatir praktik oplosan ini juga terjadi di SPBU sekitar, sehingga berdampak pada performa mesin kendaraan mereka.
_”Saya hampir setiap hari pakai Pertamax untuk motor saya. Tapi belakangan ini saya merasa ada yang beda. Mesin motor jadi cepat panas, suara kasar, dan tarikan berat. Setelah baca berita tentang korupsi Pertamina yang melibatkan oplosan BBM, saya jadi makin curiga,”_ ujar, warga Kota, Selasa (27/2/2025).
Senada dengan itu, beberapa pengguna pertamax di Tapteng juga merasakan hal yang sama. Mereka bahkan menduga ada SPBU yang mencampur BBM dengan zat lain untuk meraup keuntungan lebih.
Munculnya kasus korupsi di tubuh Pertamina semakin memperkuat dugaan bahwa praktik pengoplosan BBM juga bahkan mungkin bisa saja terjadi di berbagai daerah, termasuk Sibolga dan Tapteng. Masyarakat mencurigai bahwa ada SPBU yang bermain curang dengan mencampur BBM berkualitas lebih rendah demi keuntungan pribadi.
_”Kalau pusat saja bisa oplos minyak impor, apalagi di daerah? Jangan-jangan SPBU di Sibolga dan Tapteng juga ikut melakukan hal yang sama. Kami butuh jaminan bahwa BBM yang kami beli benar-benar sesuai standar,”_ ujar, seorang warga.
Beberapa warga bahkan berharap agar pemerintah segera melakukan sidak di seluruh SPBU untuk memastikan bahwa BBM yang dijual benar-benar sesuai standar kualitas yang seharusnya.
Kasus ini membuat masyarakat Sibolga-Tapteng mendesak aparat penegak hukum, Pertamina, dan pemerintah daerah agar segera turun tangan mengatasi masalah ini. Mereka menuntut adanya pemeriksaan menyeluruh terhadap kualitas BBM yang dijual di SPBU sekitar agar masyarakat tidak di resahkan dan dapat memberikan kepastian pada masyarakat agar tidak dirugikan.
_”Kami minta ada pengawasan ketat. Kalau di pusat sudah ada tersangka karena oplosan BBM, jangan sampai di daerah ini juga ada yang bermain. Pemerintah harus tegas!”_ kata F Hutagalung , warga Tapteng yang juga seorang pengguna motor.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pertamina atau aparat kepolisian mengenai kemungkinan adanya praktik pengoplosan BBM di SPBU Sibolga-Tapteng. Namun, keresahan masyarakat terus meningkat seiring dengan mencuatnya kasus korupsi BBM yang melibatkan pejabat tinggi Pertamina.
Warta Nusantara akan terus memantau perkembangan kasus ini dan menyajikan informasi terbaru untuk masyarakat.
*(Tim Warta Nusantara – Sibolga-Tapteng)*