Pemkab Tapteng Tingkatkan Sinergitas dan Kolaborasi Dengan BMKG 

WartaNusantara||TAPTENG – Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tapanuli Tengah (Tapteng) Dra. Nurjalilah menerima audensi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, bertempat di ruang kerja Sekdakab Tapteng, pada Rabu (5/11/2025).

Audiensi ini guna meningkatkan kesiapsiagaan daerah terhadap ancaman gempa bumi Megathrust, menekankan pentingnya kolaborasi antar-lembaga dalam membangun masyarakat pesisir yang tangguh bencana.

Tujuan utama audiensi ini adalah membangun kolaborasi dan sinergitas yang kuat antara Pemda, BPBD, dan BMKG. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan yang terencana dan efektif.

Pada kesempatan itu, Plt. Sekdakab Tapteng Dra. Nurjalilah menyampaikan, selamat datang Perwakilan BMKG Medan Ibu Bertalina Sihotang, S.Tr., M.Si dan rombongan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Kami mengucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan terkait ancaman gempa bumi Megathrust. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah
menyatakan komitmen penuh untuk bekerja sama dengan BMKG dalam mematangkan rencana kontinjensi maupun langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi bencana alam gempa Megathrust,” ujarnya.

Sebelumnya, Tim perwakilan BMKG Medan Bertalina Sihotang, S.Tr., M.Si., yang didampingi oleh Kepala UPT Stasiun Meteorologi F.L. Tobing Pinangsori, Ali Mustofa, SP., memaparkan bahwa potensi bahaya Megathrust Segmen Mentawai-Siberut, wajib diwaspadai daerah pesisir pantai.

Lebih lanjut, Bertalina Sihotang, S.Tr., M.Si menyampaikan secara lugas mengenai potensi ancaman gempa besar di zona Megathrust yang berhadapan langsung dengan wilayah pesisir Tapanuli Tengah.

“Secara historis segmen ini belum melepaskan energi secara penuh sejak terjadinya gempa besar pada tahun 1797 dan 1833. “Ini berarti, tekanan energi telah terakumulasi selama lebih dari dua abad di Segmen Mentawai-Siberut. Akumulasi tekanan ini dikhawatirkan dapat memicu terjadinya Gempa Megathrust besar dengan magnitudo potensial di atas M.8,6, yang berpotensi menimbulkan Tsunami di sepanjang pantai,” jelas Bertalina.

Audensi ditutup dengan kesepakatan untuk mengintensifkan sosialisasi, simulasi, dan pelatihan bagi masyarakat pesisir. Harapannya, melalui peningkatan pemahaman dan kesiapan, dapat tercipta masyarakat Tapteng yang tanggap bencana dan siap untuk selamat menghadapi ancaman Gempa Megathrust di masa depan.

Turut hadir dalam pertemuan Kepala BPBD Tapteng Rahman Husein Siregar, S.AP beserta jajaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *