Tersisa 9 Kecamatan Terdampak Banjir & Longsor, Pengungsi Tinggal 7.988 Orang

LUBUK PAKAM – Wartanusantara.co.id
Berdasarkan pendataan Pusat Komando Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, saat ini hanya tinggal tujuh kecamatan yang masih terdampak banjir, dua lainnya terdampak longsor.

“Dari data terakhir, per hari ini, Minggu (30/11/2025), total wilayah yang dilanda banjir dan longsor tanah akibat hujan terdapat 17 kecamatan. Namun, saat ini kondisinya sudah surut. Tinggal sembilan kecamatan yang beberapa desanya masih terdampak,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfostan) Deli Serdang, Anwar Sadat Siregar SE MSi, Minggu pagi (30/11/2025).

Tujuh kecamatan yang masih terdampak atau masuk dalam zona kuning, yakni Percut Sei Tuan, Sunggal, Hamparan Perak, Labuhan Deli, Batang Kuis, Tanjung Morawa, dan Pantai Labu.

Dua kecamatan yang masih terdampak longsor, yakni Sibolangit dan STM Hilir.

Di STM Hilir, longsor material menutupi jalan penghubung Desa Penungkiren menuju Rambai. Namun, saat ini sedang dalam pengerjaan untuk pembukaan jalan. Sedangkan di Kecamatan Sibolangit, tepatnya di Desa Suka Maju, jalan belum bisa dilalui.

Wilayah yang banjirnya sudah surut atau zona kuning, di antaranya Lubuk Pakam, Deli Tua, Namorambe, Pancur Batu, Galang, Patumbak, Beringin, dan Bangun Purba.

“Kondisinya sudah pulih, tinggal tujuh kecamatan terdampak banjir dan dua kecamatan titik longsor. Namun Posko Bencana tetap didirikan di kantor kecamatan,” tegas Plt Kadis Kominfostan.

Ditegaskan, sesuai instruksi Bupati Deli Serdang, dr H Asri Ludin Tambunan, meskipun sejumlah daerah telah surut dan masyarakat menjanjikan sudah kembali ke rumah masing-masing, namun fokus pemerintah tetap melakukan monitoring dan mendistribusikan kebutuhan dapur umum dan memastikan kebutuhan air bersih aman serta posko kesehatan berjalan dengan sayang.

Air bersih dan kesigapan energi kesehatan juga menjadi fokus Pemkab Deli Serdang, dan saat ini masuk dalam tahap penanganan Pascabencana. Maka penting sekali petugas kesehatan melakukan upaya pelayanan kesehatan bagi masyarakat, dan pasca-banjir ini juga sudah mendata persiapan rehabilitasi infrastruktur untuk pemulihan kondisi kecamatan kembali normal,” sebut Plt Kadis Kominfostan.

Fokus penyediaan kebutuhan terhadap warga terdampak banjir tetap dilakukan, terutama karena di sembilan wilayah zona kuning tersebut masih terdapat pengungsi.

Seperti di Kecamatan Percut Sei Tuan masih terdapat 3.957 pengungsi, Labuhan Deli 2.345 pengungsi, Tanjung Morawa 495 pengungsi, dan Pantai Labu 1.191 pengungsi.

“Untuk jumlah pengungsi tinggal 7.989 orang, karena sebagian besar sudah kembali ke rumah masing-masing, dan itu tersebar hanya di lima kecamatan,” ujar Plt Kadis Kominfostan.

Untuk kebutuhan logistik yang diperlukan, rinci Plt Kadis Kominfostan, di Kecamatan Percut Sei Tuan, berupa 1.850 kilogram (kg) beras, 385 papan telur, 255 liter minyak goreng, dan 340 kotak mie instan. Di Kecamatan Hamparan Perak membutuhkan 2.960 kg beras, 90 papan telur, 237 liter minyak goreng, 77 kotak mie instan.

Kemudian, di Kecamatan Labuhan Deli membutuhkan 500 kg beras, 750 papan telur, 320 liter minyak goreng, 290 kotak mie instan. Di Kecamatan Tanjung Morawa memerlukan 1.300 kg beras, 60 papan telur, 24 liter minyak goreng, 30 kotak mie instan.

Selanjutnya di Kecamatan Pantai Labu: 1.455 kg beras, 287 papan telur, 208 liter minyak goreng, dan 141 kotak mie instan, dan terakhir di Kecamatan Beringin membutuhkan 20 papan telur.

“Untuk penyaluran bantuan masih terus dilakukan, Pak Bupati juga memberikan apresiasi kepada para petugas di Desa dan Kecamatan serta para relawan yang telah membantu” kata Plt Kadis Kominfostan.

(aw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *