wartanusantara co.id,MEDAN- Kabar gembira datang dari dunia akademik dan kesehatan. Putri Citra Cinta Asyura Nasution secara resmi meraih gelar Doktor dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Konseptual Strategi Peningkatan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit.” Kamis ,27 Juni 2025.
Sidang terbuka promosi Doktor dilaksanakan pada Kamis, 26 Juni 2025, di ruang promosi Doktor, Gedung G lantai 1, Kampus FKM UI Depok, Jawa Barat. Dr. Putri menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia di hadapan sidang yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.
Sebagai Promotor, hadir Prof. Dr. Dra. Dumilah Ayuningtyas, M.A.R.S., didampingi oleh Kopromotor Prof. dr. Adang Bachtiar, M.P.H., D.Sc., dan Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc.
Dengan telah menyandang gelar Doktor .
Dr. Putri Citra Cinta Asyura Nasution menegaskan komitmennya untuk mendedikasikan ilmu yang telah ia peroleh demi kemajuan kesehatan masyarakat, khususnya di tengah tantangan kesehatan yang semakin kompleks saat ini.
Harianto, selaku Ketua Percetakan Penerbitan Media Informasi (PPMI) Sumatera Utara, bersama segenap pengurus, menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas pencapaian ini. “Kami mengucapkan selamat dan sukses dengan harapan kelak menjadi Doktor yang amanah dan diharapkan masyarakat banyak,” ujar Harianto, menekankan pentingnya peran serta tanggung jawab seorang Doktor di tengah-tengah masyarakat.
Gelar Doktor ini diharapkan tidak hanya menjadi pengakuan akademis semata, melainkan juga menjadi landasan bagi Dr. Putri untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan pasien di fasilitas kesehatan.
Implementasi Disertasi: Menjamin Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Dr. Putri Citra Cinta Asyura Nasution menjelaskan bahwa disertasinya yang berfokus pada “Model Konseptual Strategi Peningkatan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit” memiliki relevansi yang sangat tinggi dalam konteks pelayanan kesehatan di Indonesia. Ia memaparkan bahwa keselamatan pasien adalah salah satu indikator mutu pelayanan yang esensial, dan insiden keselamatan pasien dapat berdampak serius pada pasien, tenaga kesehatan, hingga reputasi rumah sakit.
“Model yang saya kembangkan dalam disertasi ini bertujuan untuk memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi rumah sakit dalam merancang dan mengimplementasikan strategi peningkatan keselamatan pasien secara terintegrasi,” jelas Dr. Putri.
Ia menambahkan bahwa model tersebut mencakup aspek-aspek mulai dari kepemimpinan yang mendukung, budaya keselamatan, manajemen risiko, pelaporan insiden, hingga pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi staf.
Dr. Putri berharap model konseptual ini dapat menjadi panduan praktis yang diadopsi oleh berbagai fasilitas kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, untuk meminimalisir risiko medis dan meningkatkan kualitas layanan. “Setiap pasien berhak mendapatkan perawatan yang aman dan bermutu. Ini adalah prinsip dasar yang harus selalu kita junjung,” tegasnya.
Proyeksi Kolaborasi dan Dampak Sosial
Ke depan, Dr. Putri berencana untuk secara aktif mengadvokasikan temuan disertasinya melalui forum-forum ilmiah, lokakarya, dan publikasi. Ia juga membuka diri untuk menjalin kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), dan organisasi profesi lainnya guna mendorong implementasi model ini secara nasional.
“Saya percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa menciptakan sistem kesehatan yang lebih responsif dan aman bagi seluruh masyarakat,” pungkas Dr. Putri, menunjukkan visi besar yang melampaui pencapaian akademis pribadinya.
Pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga dan almamater, tetapi juga menjadi aset berharga bagi pengembangan ilmu dan praktik kesehatan masyarakat di Indonesia. (Zsrg)